Kaizen

posted in: Artikel | 0

kaizen-2Dalam bahasa Jepang kaizen mempunyai arti berkesinambungan (Imai, 1999). Istilah ini mencakup pengertian perbaikan yang melibatkan semua orang, baik manajer ataupun karyawan. Filsafat kaizen berpandangan bahwa cara hidup hidup kita apakah itu kehidupan kerja atau kehidupan sosial maupun kehidupan rumah tangga hendaknya berfokus pada upaya perbaikan terus-menerus (Imai, 1999).Konsep Utama Kaizen

1. Kaizen dan Manajemen

Dalam konteks kaizen, manajemen memiliki dua fungsi utama : pemeliharaan dan perbaikan. Pemeliharaan berkaitan dengan kegiatan untuk memelihara teknologi, sistem manajerial, standar operasional yang ada, dan menjaga standar tersebut melalui pelatigan serta disiplin. Di bawah fungsi pemeliharaan ini, manajemen mengerjakan tugas-tugasnya sehingga semua orang dapat mematuhi prosedur pengoperasian standar (standard opertional procedure – SOP).

2.    Proses versus Hasil

definekaizenKaizen menekankan pola pikir berorientasi proses, karena proses harus disempurnakan agar hasil dapat meningkat. Kegagalan mencapai hasil yang direncanakan merupakan cermin dari kegagalan proses. Manajemen harus menemukan dan mengenali serta memperbaiki kesalahan pada proses tersebut. Kaizen berfokus pada upaya manusia – suatu orientasi yang sangat berbeda dengan orientasi hasil yang diterapkan di Barat.

3. Siklus PDCA / SDCA

Langkah pertama dalam kaizen adalah menerapkan siklus PDCA (plan-do-check-act) sebagai sarana yang menjamin terlaksananya kesinambungan dari kaizen guna mewujudkan kebijakan untuk memelihara dan memperbaiki/meningkatkan standar.

4.  Mengutamakan Kualitas

Tujuan utama dari kualitas, biaya, dan penyerahan (QCD) adalah menempatkan kualitas pada prioritas tertinggi. Tidak jadi soal bagaimana menariknya harga dan penyerahan yang ditawarkan pada konsumen, perusahaan tidak akan mampu bersaing jika kualitas produk dan pelayanannya tidak memadai.

5.    Berbicara Dengan Data
Kaizen adalah proses pemecahan masalah. Agar suatu masalah dapat dipahami secara benar dan dipecahkan, masalah itu harus ditemukan dan dikenali untuk kemudian data yang relevan dikumpulkan serta ditelaah. Mencoba menyelesaikan masalah tanpa data adalah pemecahan masalah berdasarkan selera dan perasaan – seuatu pendekatan yang tidak ilmiah dan tidak objektif.

6.    Proses Berikut Adalah Konsumen

kaizen_wheelKebanyakan orang dalam bekerja selalu berhubungan dengan konsumen internal. Kenyataan ini hendaknya dipakai sebagai dasar komitmen untuk tidak pernah meneruskan produk cacat ataupun butiran informasi yang salah kepada proses berikutnya. Bila semua orang di dalam perusahaan mempraktekkan aksioma ini, konsumen yang sesungguhnya  konsumen eksternal di pasar dapat dipastikan akan menerima produk atau jasa layanan berkualitas tinggi sebagai akibatnya.

Referensi:

Gemba Kaizen Book, Masaki Imai.

Wikipedia, Kaizen.

www.kaizen.com